Gunungsitoli, Tempodaily.com -
Dalam rangka silaturahmi dan sosialisasi Program JKN (Jaminan Kesehatan Nasional), BPJS Kesehatan Cabang Gunungsitoli mengundang sejumlah media di Kota Gunungsitoli pada Jumat (12/9/2025).
Acara yang berlangsung di gedung baru BPJS Kesehatan Lantai II, Jalan Yos Sudarso, Desa Ombolata Ulu, Kota Gunungsitoli, Provinsi Sumatera Utara, ini diadakan dalam suasana penuh keakraban.
Kegiatan yang dimulai sekitar pukul 11.00 WIB tersebut dihadiri oleh 17 media, baik online, cetak, maupun elektronik. Narasumber acara adalah Kepala Bagian SDM dan Komunikasi, Teuku M. Ikramullah, yang mewakili Kepala Cabang BPJS Kesehatan Gunungsitoli, Nancy Agitha, yang sedang bertugas di luar kota.
Dalam paparannya, Teuku Ikramullah menjelaskan secara gamblang tugas dan tanggung jawab BPJS Kesehatan. Ia menegaskan bahwa BPJS Kesehatan bukan BUMN, melainkan badan hukum publik yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden.
“Badan layanan BPJS Kesehatan ini tidak berorientasi pada profit atau mencari keuntungan, tetapi berfungsi sebagai operator dalam menjalankan program Jaminan Kesehatan Nasional. Hingga saat ini, kehadiran BPJS Kesehatan sangat berdampak positif bagi masyarakat umum,” ujar Teuku.
Lebih lanjut, Teuku menjelaskan bahwa BPJS Kesehatan hanya membutuhkan waktu 10 tahun untuk meraih Universal Health Coverage (UHC), lebih cepat dibanding negara lain. Kini sekitar 98% penduduk secara nasional telah tercakup dalam Program JKN.
Teuku, yang berasal dari Aceh, juga memaparkan bahwa di seluruh Kepulauan Nias telah tersedia kantor BPJS Kesehatan di setiap kabupaten/kota sehingga seluruh daerah sudah memiliki akses layanan BPJS Kesehatan.
“Tidak hanya itu, kami juga menyediakan layanan anjungan mandiri (AMAN JKN), serta WhatsApp (PANDAWA) yang dapat dimanfaatkan untuk mengurus administrasi kepesertaan JKN. Masyarakat juga bisa mengunduh aplikasi Mobile JKN di Playstore untuk melakukan konsultasi, melihat Riwayat pelayanan kesehatan (I-Care), dan layanan lainnya. Saat ini, BPJS Kesehatan Keliling juga sudah berjalan. Ke depan, kami berencana ikut berpartisipasi pada Mal Pelayanan Publik di Kota Gunungsitoli yang ditargetkan beroperasi pada 2027,” tambahnya.
Di akhir penjelasannya, Teuku menguraikan dampak Program JKN bagi masyarakat Indonesia, antara lain:
1. Meningkatkan pelayanan kesehatan, di mana siapa pun dapat berobat tanpa harus memikirkan biaya.
2. Jika sebelumnya masyarakat kurang mampu kesulitan berobat karena keterbatasan biaya, kini tidak perlu khawatir. Tanpa biaya sekalipun, masyarakat tetap dapat berobat dan pasti dilayani selama kepesertaan JKN nya aktif.
“Jadi, mendaftar BPJS itu mudah dan iurannya juga terjangkau. Itulah filosofinya,” ungkap Teuku.
Ia pun berharap dukungan media terhadap Program JKN agar literasi masyarakat semakin meningkat.
(Tim-red)

