Tempodaily.com, Kab.Nias -
Dua warga desa Hou Kecamatan Bawalato Kabupaten Nias nyaris bentrok ditengah-tengah rapat pertemuan desa yang sedang berlangsung di gedung sanggar seni budaya desa Hou yang digelar oleh Kepala Desa Hou Faluchata Bawamenewi, S.Pd Rabu (2/7/2025)
Pasalnya karena salah seorang warga yang hadir pada pertemuan itu, a.n Osarao Lase (OL) meminta agar Kasi Kesra Desa Hou Firdaus Lase (FL) diberi kesempatan untuk menjelaskan kepada masyarakat yang hadir disini sehubungan tudingan yang disampaikan oleh Kades Hou Faluchata Bawamenewi, S.Pd, pada sesi sebelumnya, yakni FL sebagai Kasi Kesra tidak mematuhi perintah Kades sebagai pimpinan, dan tidak mau menandatangani LPJ dan SPJ TA.2024. Tentu kami sebagai masyarakat perlu tahu apa sebenarnya terjadi.
Namun Kades Hou Faluchata Bawamenewi, S.Pd, tidak memberi kesempatan kepada Kasi Kesra itu untuk bicara.
" Jangan kamu bicara, Saya pemimpin rapat disini" ujar Kades.
Namun Kasi Kesra tetap berdiri karena desakan warga, lalu menjelaskan dihadapan para undangan yang hadir terkait tuduhan Kades tersebut.
"Saya tidak mau menandatangani LPJ dan SPJ TA.2024 itu memang betul. Namun ada alasan kuat kenapa Saya tidak mau tandatangani. Karena dari awal Saya tidak dilibatkan dalam pekerjaan tersebut, semuanya dikerjakan oleh Kades Hou, lalu kenapa saya yang tandatangan pekerjaan yang tidak saya ketahui tersebut ?" Ujar FL setengah bertanya.
Sementara FL menjelaskan alasannya, suasanapun semakin panas karena salah seorang undangan yang diduga Ketua RT.I inisial SL, menyela sambil berdiri dan berkata agar tidak usah mendengar penjelasan dari FL.
"Jangan kita dengar penjelasan FL itu, mari kita ambil dana insentiv kita yang akan dibagi" ujar SL sembari menuju ke Kaur Keuangan Kamiaro Tafona'o
Sontak saja OL keberatan dan minta agar Kaur Keuangan menunda dulu pembagian Dana insentiv tersebut dan meminta agar tetap diberi kesempatan kepada Kasi Kesra (FL) untuk menjelaskan kepada warga yang hadir, terkait tuduhan Kades Hou tersebut
Melihat keadaan yang semakin tidak kondusif karena kedua belah pihak semakin ngotot karena merasa paling benar, akhirnya peserta undangan ngacir satu persatu membubarkan diri sendiri dan undangan pertemuan sebagaimana dimaksud akhirnya bubar begitu saja dan berakhir dengan tidak menghasilkan apa-apa.
Informasi yang berhasil dihimpun, salah seorang peserta yang hadir yang juga tokoh masyarakat setempat yang minta disingkat namanya "NEL" mengungkapkan rasa kecewa kepada Kades Hou.
"Seharusnya kericuhan ini tidak perlu terjadi bila Kades Faluchata bijak memimpin. Namun yang terlihat dalam pertemuan tadi adalah arogansi kekuasaan yang ditonjolkannya.
"Kalau saja ia memberi kesempatan kepada FL sebagai Kasi Kesra untuk menjelaskan tudahan tersebut apalagi karena diminta oleh warga masyarakat yang hadir, seharusnya dia menghargai permintaan tersebut, bukan sebaliknya menyuruh diam jangan bicara Kasi Kesra.
"Jujur kami mulai muak dengan sikap yang diperlihatkan Kades Hou ini, sejak menjabat 3 (tiga) tahun lalu hingga sekarang, selalu ada masalah yang tak kunjung selesai baik di internal pemerintahan desa konon lagi ditengah-tengah masyarakat desa.
" Lihat saja saat ada warga mempertanyakan soal rangkap jabatan (selain sebagai Kades ia juga mengajar di SMPN.3 Idanotae Nisel), namun Kades Faluchata tidak mau menjawabnya, diam seribu bahasa. Karena itu kami masyarakat minta kepada Bpk.Bupati Nias, inspektorat, Kadis Diknas agar menjadi atensi untuk mengevaluasi atau meninjau ulang jabatan Kades yang rangkap jabatan sebagai tenaga pengajar" ujar NEL penuh harap
Dikonfirmasi via WhatsApp nya, Kades Hou Faluchata tidak merespon
(Tim-red)